Headlines
  • Penampakan Meteor dalam Video YouTube

Hasut Massa Tolak Ahok, Bos FPI Terancam Pidana

10 Nov 2014 / 0 Comments

Polisi menyebutkan pimpinan Front Pembela Islam, M. Rizieq Shihab, bisa terkena tindak pidana penghasutan karena sejumlah perkataannya dalam demonstrasi menolak Basuki Tjahaja Purnama Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan, syaratnya,

Selanjutnya...

Bisnis
Kesehatan

Kebanyakan Duduk Bikin Tulang Rapuh

Sejam sekali Budiyono beranjak dari tempat duduknya. Pegawai negeri sipil ini kemudian berkeliling ruangan...

Cara Kerja Mobil Penjernih Air Banjir

YAHESSA — Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) bekerja sama dengan Lembaga Afiliasi Penelitia...

Cerita Lucu

Debat Antara Ayam dan Telur

Ketika melihat ayam betinanya bertelur, Baginda tersenyum. Beliau memanggil pengawal agar mengumumkan kepada ...

Kendaraan Di Syurga

Tiga pria meninggal dan masuk surga.Surga mempunyai peraturan bahwa setiap orang baik jahat maupun orang baik...

Teknologi
Musik

Lagu Ciptaan Dara "The Virgin" Lebih Mantap

Foto: Galuh/Okezone JAKARTA- Di album kedua The Virgin mendatang, Dara mulai ikutan menciptakan lirik. ...

Selebritis

Ariel Baru Sadar Setelah Menonton Filmnya

JAKARTA, — Nazriel Ilham alias Ariel mengaku menyadari sesuatu hal setelah ia menyaksikan perjalanan karier...

Celana Robek di Bokong, Lady Gaga Menggoda

Tak ada sensasi, bukan Lady Gaga namanya. Tidak heran, berbagai hal ekstrem dalam penampilan dipamerkanny...

Ternyata, Anak Kiki Amalia Memang Bukan Anak Markus

Photo Okezone.com JAKARTA- Kiki Amalia akhirnya mengakui jika anaknya memang bukan hasil dari pernikahan ...

Gaya Hidup

Rahasia Umur Panjang Orang Jepang

JEPANG adalah salah satu negara maju di Asia yang dikenal memiliki penduduk dengan harapan hidup tertinggi...

Pemilik Zodiak Ini Raja Selingkuh

ZODIAK ternyata memiliki pengaruh terhadap hubungan seseorang. Selain asmara, perselingkuhan pun berkaitan...

Jupe Pasang Tarif Rp 30 Juta, untuk Membuka Paha

Mantap News — Entah sekadar bercanda atau serius, artis seksi Julia Perez alias Jupe mengaku akan mematok har...

Sport

Juara, Berdych Buka Lebar Peluang ke ATP World Tour Finals

STOCKHOLM, KOMPAS.com — Petenis Ceko, Tomas Berdych, membuka peluang lolos ke turnamen akhir tahun...

Bola

Giliran Rayo Jadi Korban Ganasnya Madrid

MADRID – Babak pertama, Real Madrid hanya unggul tipis 2-1 atas tamunya, Rayo Vallecano. Namun, keran gol L...

Video
Misteri

    Mantra Pelet Melayu

    Irwan adalah pemuda lugu dan polos yang baru saja datang dari Pulau Bintan untuk menimba ilmu di salah sat More...

Kesehatan
Published On:13 April 2011
Posted by Admin

Haruskah Manusia Tetap ke Luar Angkasa?

Mantap News — Memperingati keberhasilan Yuri Alekseevich Gagarin menjadi manusia pertama di antariksa pada 12 April 1961 berlangsung meriah hari-hari ini. Dari Istana Kremlin sampai Stasiun Antariksa Internasional, semua merayakan kemenangan terbesar ilmuwan Uni Soviet—kini Rusia—merentang horizon pengetahuan umat manusia.

Kepala Negera Rusia Dmitry Medvedev menyelenggarakan upacara gemerlap di istana, dihadiri para kosmonot dan juga Valentina, janda Yuri Gagarin yang jarang muncul ke publik.

Kantor berita Reuters menginformasikan, Moskwa juga menyambut para pemimpin badan antariksa seluruh dunia untuk membahas masa depan penerbangan manusia ke antariksa. Beberapa agenda penting adalah berakhirnya masa penggunaan stasiun antariksa tahun 2020 dan pemberhentian sementara pesawat ulang-alik Amerika tahun ini.

Di stasiun antariksa, pesawat ulang-alik Soyuz TMA-21 merapat dengan membawa tiga awak dan memasang potret besar Gagarin di sisi badan pesawat.

Sebelumnya, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin—yang berusia dua tahun saat peluncuran—mendatangi kampung halaman Gagarin di Klushino, 150 kilometer dari Moskwa.

"Gagarin adalah simbol era baru. Keberaniannya telah mewujudkan mimpi manusia menjelajah antariksa," kata komandan Stasiun Antariksa, kosmonot Dmitry Kondratyev.

Presiden Medvedev yang kemudian meluncur ke pusat kontrol misi di luar kota Moskwa berdialog langsung dengan para awak stasiun antariksa. Ia mengingatkan, meski Uni Soviet sudah runtuh dan kini menjadi Rusia, misi manusia mengeksplorasi antariksa tetap menjadi prioritas.

"Kita adalah yang pertama. Kita telah mendapat banyak kesuksesan dan kita tak ingin kehilangan semua nilai tambah dan kesempatan itu," kata Presiden Medvedev.

Masa depan eksplorasi

Misi antariksa Rusia memang sedang dalam sorotan. Meski mulai tahun ini Rusia bertanggung jawab mengangkut para kosmonot dan astronot ke stasiun antariksa, masalah membayangi beberapa programnya.

Tiga satelit navigasi jatuh ke laut pasca-peluncuran, pemberangkatan terakhir ke stasiun antariksa ditunda karena ada masalah teknis dan pemerintah telah mengumumkan mundurnya Kepala Badan Antariksa Rusia Anatoly Perminov.

Namun, kontroversi terbesar yang juga melanda berbagai badan antariksa dunia adalah gugatan perlunya mengirim manusia ke antariksa belakangan ini. Menurut kantor berita AFP, manusia bergairah karena bisa bertahan di antariksa. "Namun, manfaatnya tidak banyak dalam kehidupan sehari-hari," kata Gerard DeGroot, profesor sejarah di University of St Andrews, Skotlandia.

Teleskop Hubble, misalnya, mampu mengirim foto-foto Saturnus, Mars, bahkan bintang-bintang di luar Galaksi Bima Sakti. Satelit memudahkan penggunaan internet, komunikasi jarak jauh, dan melimpahi ilmuwan dengan data iklim ataupun kondisi permukaan Bumi.

Intinya, eksplorasi antariksa penting, tetapi tak perlu menyertakan manusia. Kelompok yang anti-pengiriman manusia mengingatkan, program manusia bisa dialihkan ke pengembangan robot dan satelit yang jauh lebih bermanfaat, murah, dan tidak membahayakan jiwa manusia.

Menurut Francis Rocard yang merupakan ahli eksplorasi tata surya di Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (CNES) Perancis, kalau ekspedisi Apollo yang membawa astronot ke Bulan tahun 1969 ”hanya” berbiaya 25 miliar dollar AS, program yang sama saat ini bisa menelan biaya 165 miliar dollar AS.

"Mengirim manusia ke Mars lebih mahal lagi, 200 miliar dollar AS-300 miliar dollar AS. Dengan misi tanpa manusia yang membawa sampel tanah kembali ke Bumi, cukup 5 miliar dollar AS-10 miliar dollar AS," ujar Rocard.

Perwujudan mimpi

Misi Cassini Huygens yang mengeksplorasi Saturnus dan bulan-bulannya menelan biaya 3,25 miliar dollar AS. Adapun mendaratkan penjelajah Spirit dan Opportunity di Mars mencapai 820 miliar dollar AS. Bandingkan dengan biaya Stasiun Antariksa Internasional—kerja sama Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Kanada, dan Eropa—yang diperkirakan 100 miliar dollar AS.

Mereka yang menentang pengiriman manusia ke antariksa tampaknya lupa hakikat manusia yang paling dasar: keingintahuan, penjelajahan, dan terutama upaya melampaui batas kemanusiaannya.

Tidaklah mengherankan bila Presiden Medvedev menegaskan, misi berawak manusia adalah jantung program antariksa Rusia. Kehadiran manusia tidak hanya mencari jawab untuk memahami semesta, tetapi juga berpikir kreatif selama penjelajahan: melihat kelebihan dan kekurangan wahananya dan bisa segera bertindak bila menemukan hal luar biasa di antariksa.

Apalagi sejak awal peradaban, manusia selalu penasaran dengan kondisi semesta. "Sendiriankah manusia atau ada makhluk pintar lain di alam raya?"

Neil Amstrong, manusia pertama yang menjejakkan kaki di Bulan pada 20 Juli 1969, membuktikan tidak ada kehidupan di Bulan. Namun, bagaimana kemungkinannya di Galaksi Bima Sakti dan galaksi-galaksi lain?

Penelitian asal-usul kehidupan oleh Stanley Miller, kandidat doktor biokimia di University of Chicago, tahun 1953 membuktikan bahwa senyawa organik asam amino yang menjadi dasar penyusun kehidupan begitu mudah terbentuk bila kondisi mirip atmosfer Bumi purba: ada hidrogen, air, metana, amonia, dan energi cahaya. Pertanyaannya, adakah kondisi serupa di luar Bumi kita?

Saat ini para ilmuwan memang baru sampai ke tahap memindai dan mendengarkan pola-pola emisi elektromagnetik, seperti gelombang radio atau televisi, untuk mendeteksi keberadaan peradaban lain di semesta.

Namun, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, bukankah bertualang menjelajah antariksa dan bertemu segala bentuk kehidupan layak dicoba manusia sendiri? Film-film fiksi Lost in Space, Star Trek, Star Wars, atau bahkan Avatar adalah perwujudan mimpi-mimpi yang mengantar manusia sampai ke pengetahuan hari ini. Itulah nilai misi manusia ke antariksa. (Tri Wahono/Kompas.com)

About the Author

Posted by Admin on 00.30. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

By Admin on 00.30. Filed under . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 komentar for "Haruskah Manusia Tetap ke Luar Angkasa?"

Leave a reply