Headlines
Published On:22 September 2013
Posted by Admin

PNS dan Dosen Tanjungpinang di Grebek

Tanjungpinang – KEMARAHAN warga perumahan Mahkota Alam Raya, Tanjungpinang Timur akhirnyamemuncak pada Jumat (20/9) malam pekan lalu. Warga sudah tidak tahan lagi dengan ulah dua orang warga pendatang yang selalu berduaan di salah satu rumah kosong di komplek perumahan elite itu.

Malam itu, sekitar pukul 21.00, ditemani Ketua RT setempat dan pihak pengamanan perumahan, warga menggerebek rumah yang terletak di blok Anyelir, Perumahan Mahkota Alam Raya (MAR). Aksi penggerebekan pun cukup dramatis, karena sepasang lelaki dan perempuan yang berada di dalam rumah enggan membukakan pintu rumah. Warga coba mengetok pintu dan memberikan salam hampir 30 menit, namun tidak satupun dari kedua orang yang belakangan diketahui bukan pasangan suami istri sah itu membukakan pintu rumah.

Akhirnya salah seorang warga dan kepala sekuriti Perum MAR mencoba naik ke atas rumah melalui pagar belakang rumah tersebut. Alhasil, si sekuriti melihat ada dua orang di dalam rumah tampak mondar mandir dan terlihat panik, berada di bagian dapur rumah tersebut. Namun keduanya tidak membukakan pintu. ”Woi buka pintunya,” teriak sekuriti itu.

Setelah terlihat dan diteriaki, lelaki di dalam rumah itu akhirnya membukakan pintu. Belasan warga dan Ketua RT setempat langsung menyeruduk masuk ke dalam rumah. Didapati di dalam rumah hanya ada mereka berdua. Interogasi langsung dilakukan oleh Ketua RT dan warga setempat.

Sambil dimintai kartu identitasnya, si lelaki yang berada di dalam rumah ternyata berinisial JZ dan mengaku sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu SKPD di Pemko Tanjungpinang. Sedangkan wanita yang didapati berduaan dengannya berinisial RM, yang diketahui ternyata menjadi dosen di Universitas Maririm Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang.

Awalnya dalam interogasi yang dilakukan warga ini, pihak sekuriti, ketua RT dan warga setempat sempat dikelabui oleh JZ. Saat dimintai Kartu Tanda Penduduk (KTP), JZ memberikan KTP aslinya dan di situ tertera bahwa ia sudah berstatus kawin. Ia juga memberikan foto copy KTP istri sahnya, namun bukan KTP wanita atau RM yang malam itu bersamanya.

JZ juga langsung menegaskan, bahwa RM adalah istri sahnya. Tapi warga tidak percaya begitu saja. Sebab foto istrinya yang berada di fotokopi KTP itu, tidak sama wajahnya dengan RM. Sedangkan RM yang dimintai KTP aslinya, ia mengatakan KTP-nya tengah berada di bank untuk satu keperluan.
”KTP saya tidak ada pak, lagi di bank,” jawabnya ke warga.

Lalu warga dan pengurus RT setempat langsung mengambil kebijakan, di mana JZ diminta untuk menunjukkan surat nikah yang asli paling lama 1×24 jam. Dan keputusan ini langsung disetujui JZ dan RM. Bahkan dengan penampilan yang sangat percaya diri, JZ menjanjikan surat nikah itu tidak akan lebih dari satu hari akan dibawakannya.
”Sekarang suratnya masih di Batam pak, besok (Sabtu 21/9, red) akan saya bawakan,” janjinya. Setelah menyanggupi untuk menunjukkan surat nikah, wargapun akhirnya membubarkan diri. Sedangkan KTP asli JZ disita Ketua RT setempat, demi kepentingan mendatangkan surat nikah yang asli. Dan keesokan harinya, tepatnya Sabtu (21/9) sekitar 18.30, diam-diam JZ mendatangi rumah Muchlis, selaku Ketua RT 5 RW IV, Keluarahan Batu IX, Tanjungpinang.

JZ datang untuk meminta KTP aslinya, tapi oleh Ketua RT, KTP ini tidak bisa diberikan, sebelum ada surat nikah yang asli. Di samping itu, Muchlis juga menegaskan bahwa persoalan ini sudah menyangkut keputusan warga, jadi KTP asli tidak bisa diberikan sebelum ada surat nikah yang asli.
”Saya tidak mau memberikannya, soalnya warga minta dia (JZ) penuhi dulu janjinya. Lalu saya bilang, tunggu saja di rumah nanti saya bersama warga yang semalam datang akan datang lagi, untuk membicarakan lagi hal ini,” paparnya.
Nah, sekitar pukul 19.30, warga bersama Ketua RT dan pihak pengamanan perumahan kembali mendatangi rumah tempat JZ dan RM digerebek. Ternyata setelah diminta, JZ tetap tidak bisa menunjukan surat nikahnya. Emosi wargapun memuncak, tapi JZ tetap bersikukuh bahwa RM adalah istrinya. Ketika akan digiring ke kantor polisi, akhirnya JZ dan RM mengaku, bahwa mereka bukan pasangan suami istri dan sudah lama melakukan perselingkuhan.

Mendengar pengakuan ini, sejumlah warga pun makin dibuat kesal sehingga beberapa warga mendaratkan tamparan secara bergantian di wajah JZ. Sebab warga kesal, sejak tertangkap berduaan dengan RM. JZ bersikukuh bahwa mereka suami istri, dan belasan warga setempat tertipu dengan gaya JZ yang sangat percaya diri ketika memberikan penjelasan.

”Kami juga sudah bilang dan berjanji secara lisan ke JZ, kamu kami beri waktu satu hari untuk menunjukan surat nikah asli. Kalau sampai kamu berbohong, kami tidak segan-segan memukul kamu. Saking pedenya, dia jawab ke kami. Silakan bapak-bapak mau melakukan apa saja ke saya, saya bisa menunjukkan surat nikah yang aslinya kok,” terang Al warga setempat yang menirukan sepenggal percakapan warga dengan JZ dan RM.

Ibu Kandung RM Marah
Setelah mengakui statusnya dengan RM, bahwa keduanya bukan suami istri sah. Wargapun memutuskan memanggil kedua orang tua dari RM dan JZ. Sayangnya hanya ibu dari RM yang datang.
Dalam musyawarah, ibu dari RM sempat marah kepada anaknya, karena ia tidak suka dengan JZ yang ikut menganggu rumah tangga RM. Saat ini baik JZ dan RM keduanya sudah berkeluarga.

Akhirnya dalam musyawarah tersebut disepakati dalam bentuk surat perjanjian tertulis, bahwa keduanya dilarang berduaan di komplek perumahan tersebut. Sedangkan JZ diberi waktu selama 7 hari untuk meninggalkan rumah di MAR itu.

”Lagian itu bukan rumah dia. Diakan hanya disuruh jaga sama yang punya. Itu pemiliknya pegawai Pemprov Kepri. Sayangnya, yang punya rumah juga tidak tahu rumahnya yang dititipkan ke JZ malah dipakai mesum,” ungkap Al mengakhiri.

Terancam Dipecat
Tertangkapnya aksi selingkuh RM dan JZ, menambah panjang daftar selingkuh yang melibatkan PNS dan dosen. Bagi UMRAH, kasus kedua kalinya. Pada April 2013, seorang oknum dosen UMRAH, EA, kepergok selingkuh dengan mahasiswinya. Kasus ini sempat menimbulkan gejolak di kalangan mahasiswa yang mendesak Rektor UMRAH Prof Maswardi M Amin untuk memberhentikan AE.

PNS yang selingkuh bisa terancam dipecat. Data KemenPAN dan RB menyebutkan, tahun 2012 ada sekitar 300 PNS yang diberhentikan. Dari jumlah itu, sekitar 25-30 persen, penyebab pemecatan gara-gara selingkuh.

MenPAN-RB, Azwar Abubakar tidak menampik kalau poligami itu tak dilarang dalam Islam. Tetapi semua itu ada aturannya. Kalau seorang PNS harus seizin atasannya.
”Aturan itu dibuat agar pihak-pihak yang terkait tidak terdzolimi,’’ sebutnya.(TAUFIK)

sumber: Tanjungpinangpos.co.id

About the Author

Posted by Admin on 20.06. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

By Admin on 20.06. Filed under . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 komentar for "PNS dan Dosen Tanjungpinang di Grebek"

Leave a reply